Travel

Itinerary Seharian di Festival Pacu Jalur 2025, Kuantan Singingi, Riau

Festival Pacu Jalur 2025

viralizou.site: Festival Pacu Jalur 2025 di Tepian Narosa, Kuantan Singingi, Riau (20–24 Agustus 2025) sukses mengangkat citra pariwisata Indonesia, menarik hingga 2 juta pengunjung. Rapper AS Melly Mike, ditetapkan sebagai Duta Pacu Jalur Dunia, memeriahkan acara dengan lagu “Young Black and Rich” yang viral karena tren “Aura Farming” bersama Rayyan Arkhan Dikha. Itinerary ini menawarkan rute seharian untuk menikmati lomba perahu, tarian tradisional, kuliner lokal, dan spot foto estetik, dengan puncak penutupan bersama Melly Mike dan Iyeth Bustami.

Konteks Festival Pacu Jalur 2025

  • Apa Itu Pacu Jalur?: Tradisi lomba perahu panjang (jalur) di Sungai Kuantan, melibatkan puluhan pendayung dan penari anak coki di ujung perahu. Tren “Aura Farming” oleh Rayyan Arkhan Dikha, dengan lagu Melly Mike “Young Black and Rich,” membuat festival ini mendunia.
  • Lokasi: Tepian Narosa, Teluk Kuantan, Kuantan Singingi, Riau.
  • Tanggal: 20–24 Agustus 2025, puncak penutupan pada 24 Agustus malam.
  • Dampak: Menarik 2 juta pengunjung, perputaran ekonomi ~Rp 100 miliar, promosi budaya Riau melalui Karisma Event Nusantara (KEN).
  • Melly Mike: Dinobatkan sebagai Duta Pacu Jalur Dunia oleh Gubernur Riau Abdul Wahid, tampil tanpa bayaran sebagai apresiasi atas viralnya lagunya.

Itinerary Seharian di Festival Pacu Jalur 2025

Berikut rute seharian untuk menikmati Festival Pacu Jalur 2025, dirancang untuk pengalaman budaya dan hunting foto estetik:

08:00 – Tiba di Tepian Narosa, Teluk Kuantan

  • Deskripsi: Mulai hari di pusat festival, Tepian Narosa, di tepi Sungai Kuantan. Area ini ramai dengan persiapan lomba jalur dan dekorasi Melayu warna-warni.
  • Spot Foto:
    • Perahu jalur di Sungai Kuantan dengan latar pegunungan.
    • Dekorasi panggung utama dengan ornamen Melayu untuk vibe tradisional.
    • Siluet pendayung saat pagi untuk efek dramatis.
  • Tips Fotografi: Gunakan lensa wide-angle (16–35mm) untuk menangkap lanskap sungai. Cahaya pagi ideal untuk warna cerah dan bayangan lembut.
  • Durasi: 1 jam.
  • Biaya: Gratis (akses area publik).

09:30 – Menyaksikan Lomba Pacu Jalur

  • Deskripsi: Lomba perahu panjang dimulai, dengan tim pendayung bersaing sengit. Anak coki seperti Dapi Fadillah (pemenang anak coki terbaik 2025) menari di ujung perahu, menambah kemeriahan.
  • Spot Foto:
    • Aksi pendayung dan anak coki untuk street photography.
    • Perahu pinisi dengan warna cerah untuk foto action.
    • Kerumunan penonton untuk human interest.
  • Tips Fotografi: Gunakan lensa telephoto (70–200mm) untuk candid shots pendayung atau anak coki. Mode burst membantu menangkap gerakan cepat.
  • Durasi: 2 jam.
  • Biaya: Gratis (tribun publik) atau Rp 50.000–100.000 untuk tribun VIP.

12:00 – Makan Siang Kuliner Lokal

  • Deskripsi: Nikmati kuliner khas Riau di warung sekitar Tepian Narosa, seperti gulai ikan patin, asam pedas, atau roti jala dengan kari. Alternatif, kunjungi restoran lokal seperti Rumah Makan Pangeran (5 km dari lokasi).
  • Spot Foto:
    • Makanan lokal dengan latar meja kayu untuk food photography.
    • Warung tradisional dengan dekorasi Melayu untuk vibe autentik.
  • Tips Fotografi: Gunakan lensa 50mm untuk foto makanan dengan bokeh lembut. Cahaya alami dari jendela warung ideal.
  • Durasi: 1 jam.
  • Biaya: Rp 20.000–50.000/orang (warung), Rp 50.000–100.000 (restoran).

13:30 – Jelajahi Pasar Tradisional dan Aktivitas Warga

  • Deskripsi: Berjalan kaki ke pasar tradisional dekat Tepian Narosa, tempat pedagang menjajakan suvenir, kain songket, dan makanan lokal. Aktivitas warga menambah elemen human interest.
  • Spot Foto:
    • Pedagang dengan kain songket untuk foto budaya.
    • Aktivitas warga lokal untuk street photography.
    • Detail suvenir seperti kerajinan kayu untuk close-up estetik.
  • Tips Fotografi: Gunakan lensa 35mm untuk menangkap suasana pasar. Minta izin saat memotret pedagang untuk etika.
  • Durasi: 1,5 jam.
  • Biaya: Gratis (jelajah pasar), suvenir Rp 20.000–200.000.

15:30 – Tarian “Aura Farming” dan Spot Budaya

  • Deskripsi: Saksikan pertunjukan tarian “Aura Farming” di area festival, terinspirasi dari Rayyan Arkhan Dikha. Spot ini ramai dengan penari cilik dan pengunjung yang ikut tren.
  • Spot Foto:
    • Penari cilik dengan kostum tradisional untuk foto budaya.
    • Kerumunan pengunjung yang ikut menari untuk human interest.
    • Latar Sungai Kuantan saat sore untuk golden hour.
  • Tips Fotografi: Gunakan lensa 85mm untuk portrait penari. Cahaya sore (15:30–16:30) menciptakan warna hangat.
  • Durasi: 1 jam.
  • Biaya: Gratis.

17:00 – Menikmati Senja di Tepian Sungai Kuantan

  • Deskripsi: Bersantai di tepi Sungai Kuantan sambil menikmati senja. Kapal-kapal jalur dan lampu hias mulai menyala, menciptakan suasana magis.
  • Spot Foto:
    • Refleksi kapal di air saat senja untuk foto lanskap.
    • Lampu hias festival untuk efek bokeh malam.
    • Siluet penonton dengan latar matahari terbenam.
  • Tips Fotografi: Gunakan tripod dan lensa wide-angle untuk low-light photography. ISO tinggi (800–1600) untuk menangkap detail malam.
  • Durasi: 1 jam.
  • Biaya: Gratis.

20:30 – Malam Penutupan dengan Melly Mike

  • Deskripsi: Puncak festival di panggung utama, dengan penampilan Melly Mike membawakan “Young Black and Rich” bersama Rayyan Arkhan Dikha dan Iyeth Bustami. Suasana meriah dengan tarian kolosal dan lampu warna-warni.
  • Spot Foto:
    • Melly Mike dan Dikha di panggung untuk foto konser.
    • Tarian kolosal dengan kostum Melayu untuk vibe budaya.
    • Kerumunan penonton dengan lampu panggung untuk efek dramatis.
  • Tips Fotografi: Gunakan lensa telephoto (70–200mm) untuk menangkap aksi panggung. Mode shutter cepat (1/250s) untuk gerakan penari.
  • Durasi: 2 jam.
  • Biaya: Gratis (area publik) atau Rp 100.000–200.000 (area VIP).

Tips Menikmati Festival Pacu Jalur 2025

  • Waktu Terbaik: Pagi untuk lomba jalur, sore hingga malam untuk pertunjukan budaya dan konser.
  • Peralatan: Bawa lensa wide-angle, telephoto, dan tripod untuk fotografi malam. Power bank penting untuk perangkat.
  • Pakaian: Kenakan pakaian nyaman, sepatu anti slip (area sungai licin), dan topi untuk siang hari. Jaket tipis untuk malam (suhu ~25°C).
  • Cuaca: BMKG memprediksi hujan ringan malam hari (24/8/2025); bawa payung atau jas hujan.
  • Etika Fotografi: Minta izin saat memotret penari atau warga lokal. Hindari mengganggu lomba jalur.
  • Akomodasi: Hotel sederhana/losmen di Kuansing (Rp 150.000–300.000/malam). Pesan jauh-jauh hari via Traveloka atau hubungi panitia.

Estimasi Biaya

  • Tiket Masuk/Lomba: Gratis (publik) atau Rp 50.000–200.000 (tribun/VIP).
  • Makan: Rp 20.000–100.000/orang.
  • Suvenir: Rp 20.000–200.000.
  • Transportasi: Dari Pekanbaru ke Kuansing (~180 km, Rp 100.000–150.000 bus/ojek online).
  • Total: Rp 190.000–650.000/orang.

Cara Menuju Kuantan Singingi

  • Pesawat: Tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru (tiket Jakarta–Pekanbaru ~Rp 800.000–1.500.000).
  • Darat: Dari Pekanbaru, naik bus (Rp 100.000) atau mobil sewa (Rp 500.000–700.000) ke Kuansing (3–4 jam).
  • Lokal: Ojek online dari Teluk Kuantan ke Tepian Narosa (~Rp 10.000–20.000).

Kesimpulan

Festival Pacu Jalur 2025 di Kuantan Singingi adalah perpaduan budaya tradisional dan modern, dengan Melly Mike sebagai Duta Pacu Jalur Dunia menambah daya tarik global. Itinerary ini memungkinkanmu menikmati lomba jalur, tarian “Aura Farming,” kuliner lokal, dan penutupan meriah dalam sehari. Dengan spot foto estetik seperti Sungai Kuantan dan panggung Melayu, festival ini wajib dikunjungi untuk pengalaman budaya tak terlupakan. Rencanakan perjalananmu sekarang untuk merasakan kebanggaan Riau!