viralizou.site – Perbaikan Jalur Pendakian Rinjani telah selesai, dan Gunung Rinjani di Lombok, NTB, kembali dibuka pada 11 Agustus 2025. Video di Instagram @btn_gn_rinjani menunjukkan pendaki menikmati fasilitas baru, seperti tangga dan railing pengaman, menurut Liputan6. Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan perbaikan ini untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pendaki. Untuk itu, simak hasil Perbaikan Jalur Pendakian Rinjani, aturan baru, dan pesan pelestarian alam.
Perbaikan Jalur Pendakian Rinjani: Fasilitas Baru
Perbaikan Jalur Pendakian Rinjani menawarkan wajah baru bagi pendaki. Jalur rawan kecelakaan, seperti Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, kini dilengkapi tangga batu, tali tambang, dan railing besi, menurut Antara News. Papan informasi dan larangan juga dipasang untuk memandu pendaki. Video drone dari @btn_gn_rinjani memperlihatkan panorama air terjun dan jalur yang lebih aman. Dengan demikian, perbaikan ini meningkatkan kenyamanan dan keselamatan di semua jalur resmi.
Kolaborasi untuk Keamanan Pendaki
Perbaikan Jalur Pendakian Rinjani melibatkan kolaborasi antara Kementerian Kehutanan, TNI, porter lokal, dan relawan, menurut Kompas. Menteri Raja Juli Antoni menyatakan penutupan sementara pada 1-10 Agustus 2025 memungkinkan perbaikan menyeluruh. “Setiap langkah kini lebih bersahabat,” ujarnya. Tim juga memasang trap batu di jalur Torean, yang dikenal sebagai “Jurassic Park” Rinjani karena keindahan dan tantangannya. Oleh karena itu, kolaborasi ini memastikan Rinjani menjadi destinasi pendakian kelas dunia.
Aturan Baru Pendakian Rinjani
Perbaikan Jalur Pendakian Rinjani diiringi Standar Operasional Prosedur (SOP) baru sejak 11 Agustus 2025. Semua jalur diklasifikasikan sebagai Grade IV, hanya untuk pendaki berpengalaman, menurut Tempo. Satu porter hanya boleh mendampingi tiga pendaki domestik atau dua pendaki asing, dengan beban maksimal 25 kg. Pendaki wajib mendaftar via aplikasi e-Rinjani, membawa surat kesehatan, dan asuransi premium mulai Oktober 2025. Untuk itu, aturan ini menekan risiko kecelakaan dan meningkatkan pelayanan.
Komitmen Pelestarian Alam Rinjani
Pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menekankan pentingnya pelestarian alam. Slogan “Take nothing but memories, leave nothing but footprints” mengajak pendaki menjaga kebersihan, menurut UNESCO Indonesia. Kebijakan “Zero Waste” mengharuskan pendaki membawa pulang sampah, dengan risiko blacklist lima tahun jika melanggar. Pesan “Love Rinjani With Care, Salam Lestari!” menggarisbawahi harmoni antara manusia dan alam. Sebagai hasilnya, Perbaikan Jalur Pendakian Rinjani juga mendukung kelestarian ekosistem.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski Perbaikan Jalur Pendakian Rinjani telah selesai, tantangan seperti penguatan sinyal internet untuk aplikasi pelacak masih ada, menurut MerahPutih. Uji coba aplikasi ini dimulai akhir Agustus 2025 untuk memantau posisi pendaki secara real-time, menjadi proyek percontohan nasional. Dengan 700 kuota harian dan pelatihan untuk 371 porter, Rinjani diharapkan menjadi destinasi yang aman dan berkelanjutan. Untuk itu, pendaki diimbau mempersiapkan fisik dan mental sebelum mendaki.
Kesimpulan
Perbaikan Jalur Pendakian Rinjani telah mengubah wajah Gunung Rinjani menjadi lebih aman dan nyaman sejak dibuka kembali pada 11 Agustus 2025. Fasilitas seperti tangga, railing, dan papan informasi meningkatkan keselamatan, sementara SOP baru membatasi pendaki berpengalaman dan mengatur porter. Kolaborasi antarpihak dan komitmen pelestarian alam memastikan Rinjani tetap lestari. Untuk itu, pendaki diimbau mematuhi aturan dan menjaga keindahan alam demi pengalaman mendaki yang tak terlupakan.
