Travel

Tradisi Ngarengkong Kasepuhan Banten Kidul Meriahkan Festival Seni Multatuli

Tradisi Ngarengkong Kasepuhan Banten Kidul

viralizou.site – Lebak, Banten — Masyarakat adat Kasepuhan Banten Kidul memeriahkan Festival Seni Multatuli 2025 di Rangkasbitung dengan menampilkan Tradisi Ngarengkong Kasepuhan Banten Kidul, Jumat (19/9/2025). Atraksi musik bambu ini menarik perhatian warga dan wisatawan, sekaligus menegaskan identitas budaya Sunda Banten.

Ngarengkong: Musik Bambu yang Memikat

Ngarengkong adalah permainan musik bambu khas Kasepuhan yang dimainkan berkelompok sambil berjalan. Suara hentakan bambu berpadu dentum ritmis yang mirip hentakan kaki kerbau, dan pertunjukan ini sering dikaitkan dengan doa bagi hasil panen yang baik. Keunikan ini membuat Tradisi Ngarengkong Kasepuhan Banten Kidul mudah dikenali oleh penonton lokal dan nasional.

Festival Seni Multatuli: Panggung Budaya Lokal

Festival Seni Multatuli, yang mengangkat sejarah Lebak dan karya Multatuli, menjadi panggung bagi berbagai seni tradisional. Tahun ini, penyelenggara menekankan tema “Budaya sebagai Identitas, Seni sebagai Perlawanan”. Kehadiran Tradisi Ngarengkong Kasepuhan Banten Kidul memperkaya ragam pertunjukan dan membuka ruang dialog antara seniman tradisi dan generasi muda.

Keterlibatan Generasi Muda dalam Pelestarian

Salah satu tanda hidupnya tradisi adalah partisipasi anak muda. Banyak pemuda Kasepuhan yang ikut memainkan Ngarengkong, menunjukkan regenerasi pengetahuan budaya di komunitas. Menurut salah seorang peserta muda, belajar Ngarengkong adalah cara menjaga akar budaya sambil membangun kebanggaan lokal.

Makna Sosial dan Spiritual

Selain sebagai hiburan, Ngarengkong memuat nilai sosial—membangun kebersamaan—dan nilai spiritual sebagai bentuk syukur. Dengan tampil di ruang publik seperti festival, Tradisi Ngarengkong Kasepuhan Banten Kidul bukan hanya terpelihara, tetapi juga semakin dikenal luas.

Dukungan Stakeholder untuk Kelangsungan Tradisi

Pemerintah daerah dan penyelenggara festival menyatakan dukungan untuk memberikan ruang pentas dan pendidikan budaya. Dukungan ini penting agar Tradisi Ngarengkong Kasepuhan Banten Kidul dapat terdokumentasi, diajarkan di sekolah lokal, dan menjadi bagian dari kegiatan pariwisata budaya yang berkelanjutan.

Kesimpulan: Identitas yang Terus Bernyawa

Kehadiran Tradisi Ngarengkong Kasepuhan Banten Kidul di Festival Seni Multatuli menegaskan bahwa kearifan lokal masih hidup. Dengan dukungan komunitas, generasi muda, dan pemangku kebijakan, tradisi ini berpeluang tetap lestari dan dikenal lebih luas, baik di level nasional maupun internasional.