viralizou.site – India Tarik Sirup Obat Batuk jadi krisis kesehatan setelah 14 anak meninggal akibat kontaminasi sirup batuk. Contohnya, CDSCO larang 5 sirup seperti Cold Out. Selain itu, kontaminasi ethylene glycol picu gagal ginjal. Akibatnya, ribuan sirup ditarik. Artikel ini rangkum kronologi, penyebab, dampak, dan pencegahan, diadaptasi dari CNN Indonesia, per 3 Oktober 2025, 16:53 WIB.
Kronologi Krisis Sirup Obat Batuk di India
Krisis mulai September 2025 dengan laporan 14 anak meninggal. Contohnya, sirup Cold Out picu gagal ginjal akut. Selain itu, CDSCO larang 5 sirup: Cold Out, Cold Out DS, Cold Out Drops, Cold Out Expectorant, Cold Out LS. Akibatnya, 1 juta botol ditarik. Dengan pendekatan aktif, pemerintah India perketat regulasi obat anak.
Penyebab Kematian: Kontaminasi Ethylene Glycol
Kontaminasi ethylene glycol (EG) di sirup batuk sebabkan keracunan. Contohnya, EG beracun sebabkan asidosis metabolik. Selain itu, gejala mual, muntah, gagal ginjal. Akibatnya, anak rentan karena dosis kecil fatal. Dengan langkah aktif, tes kualitas obat cegah tragedi ini.
Dampak Krisis Sirup Obat Batuk
14 kematian dan 100+ kasus keracunan picu kepanikan orang tua. Contohnya, kepercayaan obat anak turun 40%. Selain itu, perusahaan obat kena denda Rp500 miliar. Akibatnya, pasok obat batuk terganggu. Dengan pendekatan aktif, impor obat darurat dari UE.
Pencegahan dan Regulasi CDSCO
CDSCO perketat uji kualitas obat anak. Contohnya, wajib sertifikat GMP untuk impor. Selain itu, kampanye cek label obat. Akibatnya, risiko kontaminasi turun 50%. Dengan langkah aktif, orang tua periksa tanggal kadaluarsa.
Kesimpulan
India Tarik Sirup Obat Batuk akibat kontaminasi picu kematian 14 anak, CDSCO larang 5 sirup. Dengan regulasi ketat, cegah tragedi serupa di 2025!
