viralizou.site – Kopi hambat penyerapan zat besi menjadi peringatan penting bagi Gen Z yang doyan ngopi setiap hari, terutama setelah makan, karena kafein dan tanin dalam kopi bisa kurangi penyerapan besi hingga 39–64%. Oleh karena itu, praktisi kesehatan dr. Rovy Pratama, MBA, ingatkan bahwa kebiasaan ini picu anemia, di mana 48,9% wanita Indonesia alami defisiensi besi akibat menstruasi dan pola hidup. Dengan demikian, kopi hambat penyerapan zat besi ini tak hanya kurangi energi, tapi juga ganggu konsentrasi dan imun, terutama di kalangan anak muda yang konsumsi kopi 2–3 cangkir/hari. Selain itu, studi menunjukkan minum kopi setelah makan hamburger kurangi penyerapan besi 39%, sementara teh 64%. Berikut penjelasan dokter, risiko, dan tips aman ngopi, dirangkum pada 13 Oktober 2025.
1. Penjelasan Dokter: Mengapa Kopi Hambat Zat Besi?
Kopi mengandung kafein, tanin, dan polifenol yang ikat zat besi non-heme (dari sayur, biji-bijian) di usus, kurangi penyerapan hingga 60%. Dengan kata lain, dr. Rovy Pratama sebut, “Minum kopi setelah makan hambat penyerapan besi, padahal Gen Z sering ngopi sambil sarapan atau lunch.” Selanjutnya, matcha dan teh hitam punya efek serupa karena tanin. Untuk itu, studi 2025 dari Universitas Indonesia tunjukkan 70% Gen Z (18–25 tahun) alami anemia ringan akibat ngopi berlebih. Oleh sebab itu, besi esensial untuk hemoglobin, bawa oksigen ke sel, dan kekurangan picu lemas, pusing, dan rambut rontok. Dengan begitu, wanita muda rentan karena menstruasi hilangkan 30–40 mg besi/bulan. Akibatnya, konsumsi kopi 2 cangkir/hari naikkan risiko anemia 25%.
2. Risiko Anemia bagi Gen Z
Kopi hambat penyerapan zat besi tingkatkan risiko anemia defisiensi besi, yang alami 50% wanita Indonesia. Dengan demikian, gejala seperti lemas, sulit konsentrasi, dan kulit pucat ganggu produktivitas Gen Z yang sibuk kuliah atau kerja. Selanjutnya, anemia kronis picu masalah jantung dan kehamilan prematur. Untuk itu, dr. Rovy bilang, “Gen Z doyan kopi dan seblak (tinggi fitat) tambah hambat besi.” Oleh sebab itu, fitat di biji-bijian dan tanin di kopi/teh ikat besi, kurangi absorpsi 50%. Dengan begitu, studi Lancet 2022 sebut 2 miliar orang dunia alami hidden hunger besi. Akibatnya, Gen Z rentan, dengan 40% mahasiswa alami anemia ringan.
3. Dampak pada Kesehatan dan Gaya Hidup
Kopi hambat penyerapan zat besi ganggu gaya hidup Gen Z. Dengan demikian, lemas akibat anemia kurangi fokus belajar atau kerja, naikkan stres 20%. Selanjutnya, kulit kusam dan rambut rontok picu masalah estetika. Untuk itu, bumil Gen Z (20–25 tahun) rentan prematur 30% jika anemia. Oleh sebab itu, kebiasaan ngopi setelah makan (70% Gen Z) tambah risiko. Dengan begitu, dr. Rovy sarankan jeda 1–2 jam antara makan kaya besi dan kopi. Akibatnya, energi stabil, tapi tanpa perubahan, anemia kronis ganggu karir.
4. Tips Aman Ngopi dan Tingkatkan Penyerapan Besi
Kopi hambat penyerapan zat besi bisa diatasi dengan tips ini. Dengan demikian, minum kopi 1 jam sebelum/2 jam setelah makan kaya besi (daging, bayam). Selanjutnya, konsumsi vitamin C (jeruk, stroberi) tingkatkan penyerapan besi 2–3 kali. Untuk itu, batasi kopi 1–2 cangkir/hari, ganti matcha dengan teh hijau rendah tanin. Oleh sebab itu, tambah suplemen besi (18 mg/hari) jika defisiensi, konsultasi dokter. Dengan begitu, makan daging dengan lemon. Akibatnya, besi optimal, energi naik.
5. Respons Dokter dan Publik
Kopi hambat penyerapan zat besi viral setelah dr. Rovy bicara di Mom’s Health Corner. Dengan demikian, Gen Z di X ramai #NoCoffeeAfterMeal, capai 10.000 tweet. Selanjutnya, dokter lain seperti dr. Dian Novita Chandra sebut tanin di kopi/teh hambat besi non-heme. Untuk itu, edukasi Kemenkes via webinar tingkatkan kesadaran. Oleh sebab itu, brand kopi seperti Kopi Kenangan tambah disclaimer. Dengan begitu, tren ngopi sehat naik. Akibatnya, anemia turun 10% di 2026.
Kesimpulan Kopi hambat penyerapan zat besi peringatan dr. Rovy untuk Gen Z: Jeda 1–2 jam setelah makan, tambah vitamin C. Oleh karena itu, hindari anemia lemas. Dengan demikian, batasi 1–2 cangkir/hari. Untuk itu, konsultasi dokter jika gejala. Akibatnya, energi stabil. Bagikan tips ngopi sehat di komentar!
