kesehatan mental

Cegah Kasus Raya ODGJ: Intervensi Dinsos Mataram

Cegah Kasus Raya ODGJ

viralizou.siteCegah Kasus Raya ODGJ menjadi prioritas Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), setelah kematian tragis balita Raya di Sukabumi akibat pengabaian oleh orang tua dengan gangguan jiwa (ODGJ). Dinas Sosial (Dinsos) Mataram menangani 182 warga ODGJ dengan pendampingan medis dan pemeriksaan rutin, menurut detikBali (27/8/2025). Langkah ini melibatkan tim terpadu, Dinas Kesehatan, dan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) untuk memastikan penanganan dini. Masyarakat diminta melapor jika menemukan ODGJ, mencegah kasus serupa. Untuk itu, simak upaya konkret Mataram dalam Cegah Kasus Raya ODGJ berikut.

Cegah Kasus Raya ODGJ: Tragedi yang Memicu Aksi

Kematian Raya, balita berusia 4 tahun di Sukabumi, menjadi pengingat pahit akan dampak pengabaian anak oleh orang tua ODGJ. Tubuh Raya dipenuhi cacing gelang karena kurang perawatan, diperparah ketidakmampuan keluarga mengakses layanan kesehatan akibat masalah administrasi, menurut Kompas.com (Web ID: 0). Orang tua Raya, dengan ibu ODGJ dan ayah penderita TBC, tidak mampu merawatnya, memicu sorotan nasional.

Untuk Cegah Kasus Raya ODGJ, Dinsos Mataram mengambil langkah proaktif. Kepala Dinsos Lalu Samsul Adnan menegaskan pentingnya intervensi dini untuk melindungi keluarga rentan, khususnya anak-anak. Dengan demikian, tragedi ini mendorong sistem perlindungan sosial yang lebih responsif.

Pendekatan Dinsos Mataram untuk ODGJ

Dinsos Mataram menangani Cegah Kasus Raya ODGJ dengan pendekatan terpadu. Setiap bulan, tim menangani 5-6 kasus ODGJ, baik warga lokal maupun luar daerah, menurut Samsul dalam wawancara detikBali (27/8/2025). Proses dimulai dengan pemeriksaan fisik di puskesmas terdekat, diikuti tes kesehatan jiwa di RSJ Selebung, Lombok Tengah. Jika diperlukan, pasien dirujuk untuk perawatan lanjutan.

Dari data Dinsos, 182 warga ODGJ di Mataram, mayoritas pria usia 20-50 tahun, telah diidentifikasi. Tim memastikan pengobatan rutin, mencegah kekambuhan akibat obat yang terhenti. Untuk itu, Cegah Kasus Raya ODGJ di Mataram fokus pada deteksi dan pengobatan berkelanjutan.

Peran Masyarakat dalam Deteksi Dini

Samsul mengimbau masyarakat berperan aktif dalam Cegah Kasus Raya ODGJ dengan melaporkan kasus ODGJ ke RT, RW, atau lurah. Pelaporan cepat memungkinkan intervensi dini, mencegah pengabaian seperti yang dialami Raya. “Jika ada warga dengan tanda-tanda ODGJ, segera laporkan. Ini langkah awal untuk perlindungan,” tegas Samsul, dikutip dari detikBali (Web ID: 9).

Masyarakat sekitar sering menjadi mata dan telinga pertama, seperti dalam kasus Raya, di mana keterlambatan laporan memperparah kondisi, menurut Republika (Web ID: 1). Dengan demikian, kolaborasi komunitas krusial untuk Cegah Kasus Raya ODGJ di masa depan.

Tantangan dan Solusi Administrasi

Kasus Raya mengungkap kelemahan administrasi, seperti ketidaksinkronan data kependudukan dan tunggakan BPJS, menurut IDN Times (Web ID: 5). Di Mataram, Dinsos berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk memastikan ODGJ terdaftar dalam sistem, memudahkan akses layanan kesehatan. Program Penerima Bantuan Iuran (PBI) Pemda dipercepat untuk menghindari kendala seperti di Sukabumi.

Selain itu, Dinsos Mataram bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk memantau pengobatan ODGJ, memastikan obat dikonsumsi rutin. Untuk itu, Cegah Kasus Raya ODGJ melibatkan sinkronisasi lintas sektor untuk mendukung keluarga rentan.

Kolaborasi Lintas Sektor dan Masa Depan

Upaya Cegah Kasus Raya ODGJ di Mataram tidak hanya bergantung pada Dinsos, tetapi juga melibatkan Dinas Kesehatan, RSJ, dan pemerintah desa. Menteri Sosial Saifullah Yusuf menekankan perlunya sinergi hingga tingkat RT/RW untuk menyisir warga yang butuh perlindungan, menurut CNN Indonesia (Web ID: 8). Ini sejalan dengan rekomendasi KPAI untuk memperkuat sistem perlindungan anak melalui RUU Pengasuhan Anak (Web ID: 14).

Di masa depan, Mataram berencana meningkatkan pelatihan kader posyandu dan petugas desa untuk mendeteksi ODGJ lebih awal. Dengan demikian, Cegah Kasus Raya ODGJ menjadi komitmen bersama untuk melindungi anak dan keluarga rentan di NTB.

Kesimpulan

Cegah Kasus Raya ODGJ menjadi fokus Dinsos Mataram dengan menangani 182 warga ODGJ melalui pendekatan terpadu, melibatkan pemeriksaan di puskesmas dan RSJ. Tragedi Raya di Sukabumi, yang meninggal akibat pengabaian oleh orang tua ODGJ, memicu langkah proaktif ini. Masyarakat diminta melapor cepat, sementara koordinasi lintas sektor memastikan akses layanan kesehatan. Dengan 5-6 kasus ODGJ ditangani setiap bulan, Mataram menunjukkan komitmen mencegah pengabaian anak. Untuk itu, Cegah Kasus Raya ODGJ adalah langkah nyata menuju perlindungan sosial yang lebih baik di Indonesia.