viralizou.site – Kebiasaan bernapas lewat mulut, baik saat beraktivitas maupun tidur, dapat mengganggu kesehatan gigi, rahang, dan bentuk wajah, terutama pada anak-anak dan remaja. Dokter gigi spesialis ortodontis, Fauzia Adhiwidyanti Sp.Ort, menjelaskan bahwa kebiasaan ini meningkatkan risiko masalah jangka panjang. Dengan demikian, artikel ini mengulas bernapas lewat mulut, dampaknya, dan solusi untuk mencegah komplikasi.
Bahaya Bernapas Lewat Mulut
Hidung berfungsi sebagai filter alami udara, tetapi bernapas lewat mulut sering terjadi akibat gangguan saluran pernapasan. “Kebiasaan ini, sadar atau tidak, dapat menyebabkan masalah gigi dan rahang di masa depan,” ujar drg. Fauzia dari Bethsaida Hospital Dental Center, Tangerang Kompas. Dampaknya lebih signifikan pada anak-anak dalam masa pertumbuhan, memengaruhi estetika dan fungsi wajah. Oleh karena itu, memahami risiko bernapas lewat mulut penting untuk pencegahan dini.
Penyebab Kebiasaan Bernapas Lewat Mulut
Menurut drg. Fauzia, bernapas lewat mulut sering dipicu oleh kesulitan bernapas melalui hidung. Penyebab utama meliputi:
- Alergi atau sinusitis: Menyumbat hidung, memaksa udara keluar melalui mulut.
- Pembesaran amandel: Menghalangi saluran pernapasan atas.
- Kelainan bentuk hidung: Seperti deviasi septum, mengganggu aliran udara.
- Kebiasaan buruk: Seperti bernapas melalui mulut saat tidur tanpa disadari.
Dengan demikian, mengidentifikasi penyebab membantu menentukan langkah penanganan yang tepat Healthline.
5 Dampak pada Gigi dan Wajah
Kebiasaan bernapas lewat mulut memengaruhi kesehatan gigi dan wajah, terutama pada anak-anak. Berikut lima dampak utama:
- Lengkung gigi sempit: Gigi atas menyempit, mengganggu susunan gigi.
- Gigitan tidak normal: Gigi maju, gigitan terbalik, atau terbuka, menyulitkan mengunyah.
- Bau mulut kronis: Mulut kering akibat kurangnya air liur memicu halitosis.
- Gigi berlubang: Bakteri berkembang lebih cepat tanpa air liur yang cukup.
- Wajah memanjang: Pertumbuhan vertikal berlebih menyebabkan long face syndrome.
“Dampak ini mengganggu estetika dan fungsi wajah,” kata drg. Fauzia. Oleh karena itu, intervensi dini penting untuk mencegah komplikasi WebMD.
Tanda-tanda yang Perlu Diwaspadai
Orang tua perlu waspada terhadap tanda-tanda bernapas lewat mulut pada anak, seperti:
- Tidur dengan mulut terbuka atau mendengkur.
- Mulut kering saat bangun tidur.
- Lingkaran hitam di sekitar mata.
- Lubang hidung sempit atau suara sengau saat berbicara.
- Wajah terlihat memanjang.
Jika tanda-tanda ini muncul, konsultasi dengan dokter gigi atau spesialis THT sangat dianjurkan. Dengan demikian, deteksi dini dapat mencegah dampak jangka panjang.
Solusi Perawatan Ortodontik
Perawatan ortodontik menjadi solusi utama untuk mengatasi dampak bernapas lewat mulut. Perawatan ini meliputi:
- Kawat gigi atau alat ortodontik: Memperbaiki posisi gigi dan rahang.
- Latihan pernapasan: Mengajarkan anak bernapas melalui hidung.
- Edukasi kebiasaan: Membantu pasien mengubah pola pernapasan.
“Perawatan ini penting untuk anak-anak agar pertumbuhan wajah optimal,” ujar drg. Fauzia. Selain itu, perawatan ortodontik meningkatkan estetika dan kesehatan mulut. Oleh karena itu, intervensi dini sangat dianjurkan.
Pencegahan dan Kolaborasi Medis
Pencegahan bernapas lewat mulut melibatkan penanganan penyebab mendasar. Dokter gigi sering bekerja sama dengan spesialis THT, dokter anak, atau speech therapist untuk mengatasi alergi, sinusitis, atau amandel besar. Langkah pencegahan meliputi:
- Mengatasi alergi atau infeksi sinus dengan obat atau terapi.
- Operasi amandel jika menghalangi saluran napas.
- Latihan pernapasan hidung untuk membentuk kebiasaan sehat.
Dengan demikian, kolaborasi medis memastikan penanganan holistik untuk mencegah komplikasi jangka panjang.
Kesimpulan
Kebiasaan bernapas lewat mulut dapat menyebabkan lima dampak serius, seperti gigi sempit, bau mulut, dan wajah memanjang, terutama pada anak-anak. Penyebab seperti alergi atau amandel besar perlu ditangani sejak dini melalui perawatan ortodontik dan kolaborasi medis. Dengan deteksi dini dan pencegahan, kesehatan gigi, wajah, dan kualitas hidup dapat terjaga. Oleh karena itu, waspadai tanda-tanda bernapas lewat mulut untuk mencegah masalah jangka panjang.
