Health

Menkes Bantuan Ahli Gizi Atasi Keracunan MBG 2025

Menkes Bantuan

viralizou.site – Menkes Bantuan Ahli Gizi jadi respons cepat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhadap kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang capai 5.914 korban hingga September 2025. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kerahkan ahli gizi untuk awasi kualitas makanan di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Artikel ini mengulas respons Menkes, penyebab keracunan, evaluasi BGN, dampak pada siswa, dan pentingnya kesehatan mental, per 29 September 2025, 06:32 WIB.

Menkes Bantuan Ahli Gizi


Menkes Bantuan Ahli Gizi untuk Perbaikan MBG

Menkes Bantuan Ahli Gizi diumumkan Budi Gunadi Sadikin pada 28 September 2025 usai rapat koordinasi di Jakarta. Selain itu, Kemenkes optimalkan peran Puskesmas dan siapkan ahli gizi untuk pantau proses pemilihan bahan, pengolahan, hingga penyajian MBG. Untuk itu, langkah ini jawab kasus keracunan di Bandung Barat (1.315 korban) dan daerah lain. Meski begitu, jumlah ahli gizi yang dikerahkan belum dirinci. Oleh karena itu, fokus utama adalah standar kebersihan SPPG. Dengan demikian, Kemenkes perkuat pengawasan demi keselamatan siswa.

Penyebab Keracunan Massal MBG

Menkes Bantuan Ahli Gizi hadir karena keracunan massal akibat kelalaian pengelolaan makanan. Selain itu, investigasi temukan makanan basi, pengolahan tak matang, dan bakteri seperti E. coli serta Salmonella di sampel makanan. Untuk itu, kasus di Cipongkor (Bandung Barat) dan Ketapang (ikan hiu goreng) tunjukkan minimnya pengawasan. Meski begitu, Badan Gizi Nasional (BGN) klaim telah tetapkan SOP ketat. Oleh karena itu, human error jadi faktor utama. Dengan demikian, ahli gizi diharapkan perbaiki kualitas pengawasan.

Evaluasi Badan Gizi Nasional (BGN)

Menkes Bantuan Ahli Gizi dukung evaluasi menyeluruh BGN terhadap 2.000 dapur SPPG. Selain itu, BGN akui 5.914 korban keracunan sejak Januari 2025, dengan lonjakan di Agustus (1.988 kasus) dan September (2.210 kasus). Untuk itu, Presiden Prabowo Subianto perintahkan penutupan sementara SPPG bermasalah. Meski begitu, BGN tolak hentikan MBG sepenuhnya. Oleh karena itu, perbaikan fokus pada pelatihan juru masak dan sterilisasi alat. Dengan demikian, sinergi Kemenkes-BGN jadi kunci atasi krisis.

Dampak pada Siswa dan Sekolah

Menkes Bantuan Ahli Gizi jawab dampak keracunan yang tekan ribuan siswa, seperti 1.315 korban di Bandung Barat dan 25 siswa di Ketapang. Selain itu, gejala mual, muntah, hingga demam ganggu aktivitas belajar. Untuk itu, sekolah alami penurunan kepercayaan terhadap MBG. Meski begitu, pemerintah tanggung biaya perawatan, seperti Rp350 juta di Banggai Kepulauan. Oleh karena itu, pengawasan ketat diperlukan untuk pulihkan kepercayaan. Dengan demikian, keselamatan siswa jadi prioritas utama.

Jaga Kesehatan Mental Siswa dan Keluarga

Menkes Bantuan Ahli Gizi juga perhatikan dampak psikologis keracunan pada siswa dan keluarga. Selain itu, ketakutan akan makanan MBG picu kecemasan, terutama di kalangan orang tua. Untuk itu, Kemenkes dorong edukasi gizi dan konseling di sekolah. Meski begitu, konsumsi makanan kaya omega-3 (salmon, chia seeds) disarankan untuk dukung kesehatan mental. Oleh karena itu, dukungan komunitas jadi penting. Dengan demikian, siswa dan keluarga tetap tenang di tengah krisis.

Kesimpulan

Geger! Menkes Bantuan Ahli Gizi Atasi Keracunan MBG 2025 tunjukkan komitmen Kemenkes perbaiki tata kelola MBG. Selain itu, evaluasi BGN dan pengawasan ahli gizi jawab keracunan massal. Untuk itu, perbaikan SOP dan pelatihan juru masak jadi fokus utama. Meski begitu, kesehatan mental siswa perlu perhatian. Dengan demikian, Menkes Bantuan Ahli Gizi jadi langkah strategis wujudkan MBG yang aman dan bergizi.